Bukan bermaksud memberikan tekanan bagimu...
Ma'ap..
Bukan bermaksud membuatmu masih merasa mempunyai ikatan denganku..
Bukan... Bukan begitu maksudku.. Sungguh..
Ma'ap..
Aku hanya sudah terbiasa memanggilmu seperti itu..
Tidak ada maksud apa - apa.. Sungguh!
Aku tidak memintamu kembali..
Aku juga tidak memaksamu untuk peduli..
Aku sangat menghargai keputusanmu...
Aku..Aku hanya sudah terbiasa dengan panggilan itu...
Aku sudah terlanjur sayang dengan panggilan itu..
Aku tidak bermaksud egois disini..
Tapi sungguh, aku hanya sudah terlanjur terbiasa...
Salah kah aku??
Panggilan itu sudah melekat di hatiku bi..
Meski aku tidak bisa memilikimu, tapi hatiku sudah memilikinya..
Mengertilah.. hanya itu yang masih tersisa.. Hanya panggilan itu yang merupakan kenangan darimu..
Apakah masih akan kamu ambil juga????
Hah, aku tidak mengerti!! :(
Jangan pernah berusaha membuatku benci padamu.. Jangan..
Tidak perlu seperti itu..
Karena sampai nafasku terhenti pun aku tidak akan pernah bisa membencimu...
Apapun yang kamu lakukan, aku tidak akan mampu.. Rasa cintaku terlalu besar dan sudah mendarah di dalam tubuhku..
Percayalah!
Aku hanya menyesalkan kenapa tidak kamu katakan sendiri dari awal alasannya?
Kenapa harus orang lain yang memberi tahu aku?
Apa aku terlalu bodoh, sehingga aku tidak mampu membaca apa maumu?
Apa aku terlalu memaksakan egoku sehingga aku tidak peka tentang perasaanmu?
Ma'apkan aku... :(
Jika memang itu yang terbaik menurutmu,
Maka tidak perlu kamu yang menjauh.. Tidak harus seperti itu..
Jika aku hanya membawa masalah buat mu.. Ma'ap..
Tidak perlu kamu yang harus seperti ini..
Biar aku saja..
Biar aku yang menjauh.. Biar aku yang menghilang.. Tak kan tampak olehmu..
Tidak perlu kamu..
Semoga suatu saat kamu mengerti bahwa aku sama sekali tidak bermaksud memaksamu untuk tetap bersamaku. Tidak seperti itu.. Meski aku sangat mencintaimu..
Hmm, cinta..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar